PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) sebagai perusahaan distributor farmasi yang merupakan anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk selalu berupaya untuk mengedepankan kualitas mutu layanan dalam bisnis. Hal itu terbukti dengan implementasi ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu. Di waktu yang sama, penerapannya juga berperan penting dalam pencegahan kasus suap dan korupsi. 

Implementasi ISO 9001 memang memiliki tujuan dalam menjaga mutu produk maupun layanan. Meski begitu, penerapannya juga memiliki manfaat positif dalam mendukung terciptanya lingkungan kerja yang sehat, bebas suap maupun korupsi. Hal ini tidak lepas dari beberapa alasan, termasuk di antaranya adalah: 

ISO 9001 Mendorong Tingkat Kepatuhan Tinggi Terhadap Aturan Hukum

Penerapan ISO 9001 disertai dengan adanya komitmen perusahaan dalam mematuhi setiap aturan yang berlaku. Baik aturan internal perusahaan maupun aturan hukum pemerintah. Oleh karena itu, manajemen KFTD berkomitmen kuat untuk mengedepankan aturan hukum dalam upaya menjaga mutu. 

Pengawasan Mutu yang Ketat

Dalam proses implementasinya, ISO 9001 mensyaratkan adanya upaya pengawasan ketat. Pengawasan ini menjadi bagian penting dalam upaya menjaga kualitas mutu layanan maupun produk.  

Bahkan, ada berbagai tahapan pengawasan yang berlaku sebagai bagian dari implementasi ISO 9001, di antaranya: 

1. Audit Internal

Audit internal jadi bagian penting dari implementasi ISO 9001. Pelaksanaannya berlangsung dengan melibatkan manajemen serta tim khusus yang bertugas dalam melakukan audit. 

2 Audit Eksternal

Ada pula tahapan audit eksternal. Pelaksanaannya berlangsung dengan melibatkan pihak ketiga, termasuk di antaranya adalah lembaga sertifikasi. Tujuan dari audit eksternal adalah untuk memastikan kalau perusahaan benar-benar mampu menerapkan ISO 9001 dengan baik.

3. KPI atau Key Performance Indicator

Selanjutnya adalah adanya KPI yang merupakan indikator penilaian performa karyawan. KPI jadi bagian penting dalam menilai kualitas kerja karyawan dan sekaligus membantu untuk mengetahui adanya tanda-tanda praktik suap maupun korupsi. 

4. Evaluasi Pelanggan

Pengetahuan tentang tingkat kepuasan pelanggan jadi bagian penting dari implementasi ISO 9001. Oleh karena itu, ada tahapan survei yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan dari para pelanggan perusahaan. 

5. Perbaikan Berkelanjutan 

ISO 9001 mendorong adanya sistem evaluasi berkelanjutan yang selalu dibarengi dengan tahapan perbaikan. Tujuannya adalah untuk bisa membangun sistem manajemen mutu yang terbaik. Bebas dari berbagai unsur negatif, termasuk suap maupun korupsi.

6. Benchmarking

Terakhir, ada tahapan benchmarking. Pelaksanaannya dilakukan dengan membandingkan kinerja perusahaan dengan kompetitor. Tujuannya, perusahaan bisa mengetahui efektivitas kinerja dengan lebih objektif. 

Melalui implementasi ISO 9001 secara menyeluruh, KFTD dapat menerapkan sistem manajemen mutu yang berkualitas.